Kamis, 29 April 2010

Klasifikasi Mesin Listrik

Pada umumnya mesin listrik dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu mesin listrik statis dan mesin listrik dinamis.
Mesin listrik statis adalah transformator, alat untuk mentransfer energi listrik dari sisi primer ke sekunder dengan perubahan tegangan pada frekuensi yang sama.
Mesin listrik dinamis terdiri atas motor listrik dan generator. Motor listrik merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik putaran. Generator merupakan alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Anatomi keseluruhan mesin listrik tampak pada gambar dibawah ini.



Materi Singkat Teknik Pedingin


Pada awalnya untuk pengawetan makanan digunakan es atau salju sejak 1000 tahun sebelum masehi. Pada tahun 1850 mulai dipakai mesin pendingin yang memakai kompressor dengan bahan pendingin udara. Kemudian dipakai bahan pendingin amonia, keburukannya beracun, sampai akhirnya di temukan bahan pendingin freon yang lebih aman dan digunakan sampai sekarang.1.2 Jenis dan Tipe Mesin pendingin
Jenis dan tipe mesin pendingin disesuaikan dengan kegunaan dan daya yang dimilikinya. Misalnya AC untuk kantor-kantor besar berbeda dengan AC untuk rumah tangga. Begitu juga untuk jenis kulkas.Karena di pasaran sudah tersedia berbagai jenis dan tipe mesin pendingin.
1.2.1 Jenis-jenis Mesin Pendingin
Dari berbagai mesin pendingin yang ada, serta ditinjau dari segi kegunaan dan fungsinya, yang umum kita kenal ada 4 macam mesin pendingin, antara lain :
1.2.1.1 Refrigerant

Jenis ini lebih dikenal dengan sebutan kulkas atau lemari es. Tipe dan kapasitasnya bermacam-macam, dan umumnya digunakan untuk rumah tangga. Fungsinya untuk mendinginkan minuman, mengawetkan bahan makanan, menhasilkan es. Suhu untuk lemari es dipertahankan 3o -100 C

1.2.1.2 Freezer

Jenis yang satu ini tidak berbeda dengan kulkas, hanya saja kapasitas lebih besar, dan suhunya lebih rendah.

1.2.1.3 Air Conditioner (AC)

Manusia selalu berusaha untuk membuat keadaan disekelilingnya menjadi lebih baik dan suasana lebih nyaman. Air Conditioner adalah salah satu yang dapat memenuhi kebutuhan itu. Dengan membuat keadaan menjadi lebih sejuk. Sesuai dengan namanya air conditioner berarti pengatur udara diperlukan sekurangnya 3 peraturan

a. Suhu udara

Adalah derajat panas atau dingin dari udara yang diukur dengan thermo-meter. Udara harus didinginkan untuk membuat suhu di dalam ruangan menjadi sejuk. Suhu kamar yang sejuk dan nyaman adalah 240 – 270 C

b. Kelembaban

Untuk mendapatkan udara yang sejuk dan nyaman di dalam ruangan, kita harus mengatur kelembaban udara dengan mengambil uap air dari udara atau menambahkan uap air pada udara yang mengalir di dalam ruangan. Jumlah uap air di dalam udara dinyatakan dengan %. Jadi AC selain dapat menyejukkan udara juga dapat membersihkan udara yang ada dalam ruangan. AC rumah tangga dapat dioperasikan dengan listrik satu phase pada 110 Volt atau 220 Volt. Kapasitas mulai 4.000 s/d 25.000 BTU/h.

1.2.1.4 Kipas Angin

Walaupun pada dasarnya peralatan yang satu ini tidak menghasilkan udara atau suhu yang dingin sebagaimana kulkas atau AC, tetapi putaran dan sistem kerjanya mirip dengan kerja dari kedua peralatan diatas.

BAB II

DASAR –DASAR MESIN PENDINGIN

2.1 Proses Dasar Terjadinya Dingin

Dingin merupakan hasil yang diciptakan oleh mesin pendingin terutama kulkas dan freezer. Sedangkan AC lebih ke keadaan sejuk. Proses terjadinya pendinginan yang diciptakan oleh mesin pendingin sebenarnya merupakan tiruan terjadinya dinginyang disebabkan oleh alam. Dan dingin sebenarnya merupakan suatu proses penguapan karena adanya panas akan menimbulkan udara dingin disekitarnya. Dingin terjadi karena adanya penguapan, dan penguapan berlangsung karena adanya panas.

2.2 Terjadinya Dingin Pada Ruang mesin

Proses dingin di dalam mesin pendingin karena adanya pemindahan panas. Setiap mesin pendingin mampu menghasilkan suhu dingin dengan cara menyerap panas dari udara yang ada dalam ruang pada mesin pendingin itu sendiri. Bahan yang digunakan untuk menghasilkan penguapan yang begitu cepat sehingga mampu menghasilkan udara dingin. Biasanya untuk keperluan ini digunakan gas Freon. Gas ini dalam sistem pendinginan memiliki bentuk yang berubah-ubah, yaitu dari bentuk cairan menjadi bentuk gas (uap). Pada kompresor, gas yang telah berubah menjadi uap tadi takanan dan panasnya dinaikkan untuk selanjutnya uap panas yan berasal dari gas itu diturunkan atau didinginkan pada bagian kondensor sampai membentuk cairan. Kemudian sesampainya pada evaporator cairan itu diturunkan tekanannya sehingga menguap dan menyerap panas yang ada di sekitarnya. Kemudian dalam bentuk uap refrigerant tadi dihisap kembali oleh bagian kompresor dan dikeluarkan lagi seperti semula. Proses seperti ini berlangsung secara berulang. Dalam sistem mesin pendingin jumlah refrigerant yang digunakan adalah tetap, yang berubah adalah bentuknya karena adanya proses seperti diatas.

2.3 Istilah – istilah Teknik di Bidang Pendinginan

2.3.1 Tekanan

Tekanan ialah gaya yang bekerja secara vertikal pada bidang datar luas 1 cm2, oleh benda padat, cair atau gas. Pada umumnya satuannya kg/cm2.

2.3.2 Temperatur / Suhu

Suhu adalah derajat panas atau tingkat kedinginan. Ukuran suhu dinyatakan dengan angka dan angka ini disebut derajat seperti 0C (derajat Celcius), 0F(derajat Fahrenheit)

2.3.3 Kalor (Panas)

Kalor adalah energi yang diterima oleh benda, sehingga suhu benda atau wujudnya berubah. Jika kalor dilepaskan suhu benda akan turun. Kalor adalah suatu bentuk energi yang dapat dipindahkan, tetapi tidak dapat dihilangkan. Kalor dapat diukur meskipun kita tidak melihatnya. Satuan dari kalor joule (J), Kalori , BTU.

2.3.4 Kalor Jenis

Kalor jenis suatu zat ialah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kilo zat itu sebesar 10K atau satu derajat Kelvin. Bilangan kalor jenis dinyatakan dengan satuan K Cal/Kg 0C.

2.3.5 Panas Bebas

Umumnya, apabila memanaskan atau mendinginkan suatu benda, suhu dari benda tersebut mengalami perubahan. Panas yang mempengaruhi langsung pada suatu benda demikian disebut panas bebas.

2.3.6 Kalor Laten

Panas yang diperlukan untuk mengubah wujud zat dari padat menjadi cair, dan cair menjadi gas atau sebaliknya tanpa mengubah suhunya disebut kalor laten (panas laten). Satuan Kalor Laten : Joule, Kalori, BTU,

2.3.7 Kalor Sensibel

Kalor sensibel adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu suatu benda. Satuan dalam : Joule, Kalori, atau BTU.

2.3.8 Massa Jenis

Massa sebuah benda banyaknya zat atau materi yang dikandung suatu benda satuan Kg. Massa Jenis suatu zat ialah massa zat itu dibagi volumenya pada 00C. satuannya Kg/m3, Kg/l.

2.3.9 Bahan Pendingin (Refrigerant)

Refrigerant adalah suatu zat yang mudah menguap dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam sirkulasi pada saluran instalasi mesin pendingin. Bahan pendingin (refrigerant) adalah suatu zat yang mudah berubah wujud dari gas menjadi cair atau sebaliknya. Dapat mengambil panas dari evaporator dan membuangnya di kondensor. Untuk instalasi Refrigerator/kulkas, AC dipakai freon R-12 atau R-22 sebagai refrigerant.

2.3.10 Effek Pendinginan

Adalah kemampuan membawa kalor dari bahan pendingin atau jumlah kalor yang dapat diserap oleh 1 pound bahan pendingin waktu mulai evaporator. Satuannya dalam K Cal/Kg.

2.3.11 Kapasitas Pendinginan

Untuk menyatakan efek pendinginan, banyaknya kalori panas yang di serap dalam satuan waktu dinyatakan dengan K Cal/Jam.

2.3.12 Frost

Bila kita mendinginkan udara terus-menerus, volume uap air dalam udara menjadi kecil, dan sebagian uap air yang menyentuh pada permukaan suatu benda yang rendah suhunya akan berbentuk embun-es yang halus. Peristiwa demikian disebut Frost.

2.3.13 Dingin

Dingin adalah suhunya rendah atau tidak ada panas. Dingin adalah akibat dari pengambilan kalor. Lemari es menghasilkan dingin dengan mengambil kalori dari bagian dalamnya. Lemari es tidak dapat menghilangkan kalor, tetapi dapat memindahkan melalui bahan pendingin.

2.3.14 Tekanan Maksimum, Temperatur Maksimum

Benda gas seperti freon, bila di beri tekanan dalam silinder tertutup di bawah suhu udara bebas, menjadi uap air jenuh dan akhirnya berubah menjadi cairan melalui fase pengembunan. Akan tetapi, bila suhu naik sampai suatu derajat, gas tersebut tidak mengembun lagi sekalipun di beri tekanan. Benda gas mempunyai batas kemampuan di mana sudah tidak berdaya untuk mengubah fase gas ke fase cair. Temperatur yang terdapat pada batas tersebut disebut temperatur maksimum dan tekanan pada gas yang terjadi pada batas tersebut dikatakan tekanan maksimum.

2.4 Dasar Termodinamika

2.4.1 Hukum Pertama Termodinamika

· Perubahan kalor dapat menghasilkan usaha dari perubahan energi dalam.

· Kalor yang masuk sistem menjelma sebagai penambahan energi dalam sistem

2.4.2 Hukum Kedua Termodinamika

* Kalor tidak mungkin berpindah dari sistem yang bersuhu rendah ke sistem yang bersuhu tinggi secara spontan.
* Tidak mungkin ada sembarang proses yang dapat memindahkan panas dari satu temperatur ke temperatur lain yang lebih tinggi.
* Panas yang diserap oleh suatu sistem tidak dapat diubah seluruhnya menjadi kerja mekanik pada suatu proses melingkar, ini berarti pastilah ada panas yang terbuang ke sekeliling secara percuma.

2.4.3 Entalpy

* Entalpy dari suatu sistem didefinisikan sebagai penjumlahan energi dalam dengan selisih hasil kali tekanan dan volume.
* Entalpy dapat didefinisikan kalor total dari panas bebas dan panas laten yang terdapat pada suatu benda. Harga entalpy dinyatakan dalam satuan K Cal?Kg.

2.5 Diagram Garis Molier dan Siklus Pendinginan

2.5.1 Diagram Garis Molier

Diagram ini menggambarkan hasil penyelidikan dalam sebuah garis yang disebut garis molier, yang dapat kita manfaatkan untuk menentukan kapasitas, tenaga dan sebagainya dari tiap komponen instalasi mesin pendingin guna perencanaan.

Jika kita menggambarkan sirkulasi bahan pendingin dalam instalasi pendingin pada diagram garis molier, akan terdapat garis persegi A, B, C, D.

1.Proses Kompresi Refrigeran

Titik A menyatakan keadaan gas refrigeran yang berada di tempat kompresor menghisap bahan pendingin, yang masih rendah tekanannya (pada tingkat P). Dari titik A-B

2. Proses Pengembunan

Gas refrigeran yang masuk ke dalam kondensor garis horisontal akan berubah dari tingkat gas menjadi cair. Perubahan dari tingkat gas menjadi cair karena didinginkan (membuang panas). Dari titik B-C

3. Proses Pengembangan

Bahan pendingin yang menjadi cair pada titik C, akan turun terus sampai titik ketika mengembang dalam kabut pada tepat kedudukan pipa kapiler/klep ekspansi.

4. Proses Penguapan

Refrigeran berupa kabut yang masuk ke dalam evaporator menarik panas dari molekul gas sekitarnya, sehingga entalpy bertambah. Dari titik D-A menggambarkan pertambahan entalpy dan perubahan fase dari cair ke gas.

BABIII

BAGIAN-BAGIAN PENTING MESIN PENDINGIN

3.1 BAGIAN – BAGIAN MESIN PENDINGIN

3.1.1 KOMPRESOR

Kompresor memompa bahan pendingin ke seluruh sistem. Gunanya adalah untuk menghisap gas tekanan rendah dan suhu terendah dari evaporator dan kemudian menekan/memampatkan gas tersebut, sehingga menjadi gas dengan tekanan dan suhu tinggi, lalu dialirkan ke kondensor. Jadi kerja kompresor adalah untuk

1. Menurunkan tekanan di evaporator, sehingga bahan pendingin cair di evaporator dapat menguap pada suhu yang lebih rendah dan menyerap lebih banyak panas dari sekitarnya.
2. Menghisap gas bahan pendingin dari evaporator, lalu menaikkan tekanan dan suhu gas bahan pendingin tersebut, dan mengalirkannya ke kondensor sehingga gas tersebut dapat mengembun dan memberikan panasnya pada medium yang mendinginkan kondensor.

Ada tiga macam kompresor yang banyak dipakai pada mesin-mesin pendingin yaitu :

1. Kompresor Torak, kompresinya dikerjakan oleh torak.
2. Kompresor Rotasi, kompresinya dikerjakan oleh blade atau vane dan roller
3. Kompresor Centrifugal, kompresor centrifugal tidak mempunyai alat-alat tersebut kompresi timbul akibat gaya centrifugal yang terjadi karena gas diputar oleh putaran yang tinggi kecepatannya dan impeller.

Ketiga macam kompresor mempunyai keunggulan masing-masing. Pemakaiannya ditentukan oleh besarnya kapasitas, penggunaannya, instalasinya dan jenis bahan pendingin yang dipakai.

3.1. 2 KONDENSOR

Kondensor adalah suatu alat untuk merubah bahan pendingin dari bentuk gas menjadi cair. Bahan pendingin dari kompresor dengan suhu dan tekanan tinggi, panasnya keluar melalui permukaan rusuk-rusuk kondensor ke udara. Sebagai akibat dari kehilangan panas, bahan pendingin gas mula-mula didinginkan menjadi gas jenuh, kemudian mengembun berubah menjadi cair.

3.1.3 EVAPORATOR

Evaporator adalah suatu alat dimana bahan pendingin menguap dari cair menjadi gas. Melalui perpindahan panas dari dinding – dindingnya, mengambil panas dari ruangan di sekitarnya ke dalam sistem, panas tersebut lalu di bawa ke kompresor dan dikeluarkan lagi oleh kondensor.

3.1.4 SARINGAN

Saringan untuk AC dibuat dari pipa tembaga berguna untuk menyaring kotoran-kotoran di dalam sistem, seperti : potongan timah, lumpur, karat, dan kotoran lainnya agar tidak masuk ke dalam pipa kapiler atau keran ekspansi. Saringan harus menyaring semua kotoran di dalam sistem, tetapi tidak boleh menyebabkan penurunan tekanan atau membuat sistem menjadi buntu.

3.1.5 PIPA KAPILER

Pipa kapiler gunanya adalah untuk :

1. Menurunkan tekanan bahan pendingin cair yang mengalir di dalam pipa tersebut.
2. Mengontrol atau mengatur jumlah bahan pendingin cair yang mengalir dari sisi tekanan tinggi ke sisi tekanan rendah.

3.1.6 KERAN EKSPANSI

Keran ekspansi ada 2 macam

1. Automatic Expasion Valve
2. Thermostatic Expansion Valve

Thermostatic Exspansion Valve lebih baik dan lebih banyak dipakai, tetapi pada AC hanya dipakai automatic expansion valve, maka disini kita hanya akan membicarakan automatic expansion valve saja. Gunanya untuk menurunkan cairan dan tekanan tekanan evaporator dalam batas-batas yang telah di tentukan dengan mengalirkan cairan bahan pendingin dalam jumlah yang tertentu ke dalam evaporator.

3.1.7 BAHAN PENDINGIN

Bahan pendingin adalah suatu zat yang mudah di rubah bentuknya dari gas menjadi cair atau sebaliknya, dipakai untuk mengambil panas dari evaporator dan membuangnya di kondensor. Bahan pendingin diantaranya yang dewasa ini banyak dan secara umum digunakan Refrigerant-11 (R-11), R-12, R-13, R-22.

3.1.8 MINYAK KOMPRESOR

Minyak kompresor untuk mesin-mesin pendingin harus mempunyai sifat-sifat yang khusus untuk keperluan ini. Minyak kompresor dipakai untuk melindungi dan melumasi bagian-bagian yang bergerak dari kompresor. Karena dalam kenyataan minyak kompresor selalu berhubungan, bahkan bercampur dengan bahan pendingin di dalam kompresor dan mengalir bersama-sama ke semua bagian dari sistem.Minyak harus tahan terhadap suhu dan tekanan yang tinggi dari kompresor dan tetap dapat memberikan pelumasan dan melindungi bagian-bagian kompresor yang bergerak agar jangan aus dan rusak.

3.2 ALAT – ALAT LISTRIK PADA AC

3.2.1 OPERATION CONTROL

Semua air conditioner mempunyai operation control atau kontrol panel yang terdiri dari 3 bagian :

1. Selector switch (pengatur hubungan) atau main switch. Macamnya ada 2 : Rotation Switch (putar) dan Push Switch (tekan). Fungsi dari keduanya adalah sama, untuk menjalankan fan saja atau menjalankan fan dari kompresor bersama-sama.

2. Thermostat (pengatur suhu), sering juga dinamakan Air temperatur control gunanya adalah : mengatur batas-batas suhu di dalam ruangan, mengatur lamanya kompresor berhenti, dan menghentikan, menjalankan kembali kompresor secara otomatis.

3. Ventilation control (pengatur aliran udara), ada yang berbentuk knop yang di putar atau batang yang digerakkan ke kanan/ ke kiri atau ke atas/ke bawah untuk mendapatkan kedudukan Close : tidak ada udara yang masuk atau ke luar, open : damper terbuka ke dalam untuk mengalirkan udara ke luar dari kamar, Fresh: damper terbuka ke luar, untuk mengalirkan udara segar dari luar masuk ke dalam kamar.

3.2.2 OVERLOAD MOTOR PROTECTOR (PENGAMAN MOTOR)

Dipasang untuk melindungi kompresor, yang memakai bi-metal dan heater. Bekerjanya dipengaruhi oleh amper yang terlalu besar dan panas dari motor atau kompresor. Bi-metal ini di hubungkan oleh kontak-kontak, yang dapat membuka kontaknya apabila amper yang lewat terlalu besar dan panas dari motor atau kompresor yang terlalu tinggi. Setelah lewat beberapa menit motor dan kompresor menjadi dingin, dan kontak-kontak dapat berhubungan kembali.

3.2.3 START CAPACITOR

Start capacitor direncanakan untuk dipakai dalam waktu yang singkat paling lama 3 detik dan tidak berulang-ulang. Biasanya hanya di perlukan waktu 1 detik untuk memutar motor yang besar sampai 7 hp, sangat jarang yang memerlukan waktu start sampai 3 detik. Pada kompresor hermetik, start capacitor harus dipakai dengan relay, untuk menghubungkan dan melepaskan kembali aliran listrik dari start capcitor.

3.2.4 RUN CAPACITOR

Run capacitor dapat memperbaiki effisiensi dengan mempertinggi atau memperbaiki faktor kerja dan menurunka amper. Menjalankan motor tanpa run capacitor yang tepat, dapat menurunkan kopel, faktor kerja, effisiensi, sedangkan ampernya naik. Run capacitor rusak dapat menyebabkan motor terbakar.

3.2.5 STARTING RELAY

Starting relay pada kompresor hermetik unit adalah suatu switch yang bekerja otomatis, berdasarkan magnit yang dibangkitkan untuk menghubungkan dan melepas hubungan listrik dari start capacitor atau lilitan bantu, setelah motor mencapai putaran penuh.

3.2.6 MOTOR LISTRIK UNTUK KOMPRESOR HERMETIK

Kompresor hermetik mempunyai motor listrik, dimana motor dan kompresor berada di dalam rumah yang tertutup rapat. Rotor dan motor menjadi satu dengan poros kompresor, maka jumlah putaran motor dan kompresor sama. Motor listrik satu phase untuk kompresor hermetik harus mempunyai starting kopel yang kuat dan effisiensi kerja yang baik. Motornya terutama mendapat pendinginan dari bahan pendingin yang dihisap dari evaporator, maka kompresor hermetik tidak boleh dijalankan untuk jangka waktu yang lama tanpa mendapat pendingin yang cukup

3.2.7 FAN MOTOR

Fan motor digunakan sebagai tenaga penggerak untuk memutar daun kipas atau blower untuk mengalirkan udara dingin dari evaporator dan untuk mendinginkan kondensor.

BAB IV

PRINSIP KERJA MESIN PENDINGIN

4.1 LEMARI ES (REFRIGERATOR)

Adalah suatu unit mesin pendingin dipergunakan dalam rumah tangga, untuk menyimpan bahan makanan atau minuman. Untuk menguapkan bahan pendingin di perlukan panas. Lemari es memanfaatkan sifat ini. Bahan pendingin yang digunakan sudah menguap pada suhu -200C. panas yang diperlukan untuk penguapan ini diambil dari ruang pendingin, karena itu suhu dalam ruangan ini akan turun. Penguapan berlangsung dalam evaportor yang ditempatkan dalam ruang pendingin. Karena sirkulasi udara, ruang pendingin ini akan menjadi dingin seluruhnya.

4.1.1 Cara Kerja Instalasi Mesin Kulkas

Setelah ke dalam kompresor diisi gas freon , maka gas itu dapat dikeluarkan kembali dari silinder oleh kompresor untuk diteruskan ke kondensor, setelah itu menuju saringan, setelah itu menuju ke pipa kapiler dan akan mengalami penahanan. Adanya penahanan ini akan menimbulkan suatu tekanan di dalam pipa kondensor. Sebagai akibatnya gas tersebut menjadi cairan di dalam pipa kondensor. Dari pipa kapiler cairan tersebut terus ke evaporator dan terus menguap untuk menyerap panas. Setelah menjadi gas terus dihisap lagi ke kompresor. Demilian siklus kembali terulang.

4.1.2 Jenis Aliran Udara Pendingin

Jenis aliran udara pada lemari es ada 2 macam

1. Secara alamiah tanpa fan motor, di dalam lemari es udara dingin pada bagian atas dekat evaporator mempunyai berat jenis lebih besar. Dari beratnya sendiri udara dingin akan mengalir ke bagian bawah lemari es. Udara panas pada bagian bawah lemari es karena berat jenisnya lebih kecil dan di desak oleh udara dingin dari atas, akan mengalir naik ke atas menuju evaporator. Udara panas oleh evaporator didinginkan menjadi dingin dan berat lalu mengalir ke bawah lagi. Demikianlah terjadi terus menerus secara alamiah.
2. Aliran udara di dalam lemari es dengan di tiup oleh fan motor, lemari es yang memakai fan motor, dapat terjadi sirkulasi udara dingin yang kuat dan merata ke semua bagian dari lemari es. Udara panas di dalam lemari es dihisap oleh fan motor lalu dialirkan melalui evaporator. Udara menjadi dingin dan oleh fan motor di dorong melalui saluran atau cerobong udara, di bagi merata ke semua bagian dalam lemari es.

4.2 Air Conditioner (AC)

Air conditioner atau alat pengkondisi udara membantu manusia memberikan udara sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh. Air conditioner bentuknya lebih kecil dari lemari es, tetapi tenaga motor listrik sebagai penggerak yang diperlukan jauh lebih besar. Proses pendinginan yang harus dilakukan yaitu untuk menyejukkan udara dalam suatu ruangan luas atau kamar, adalah jauh lebih lebih besar dari pada lemari pendingin atau kulkas. Secara umum dapat dibedakan menjadi 2 jenis :

1. AC Window/ Jendela
2. AC Split

4.2.1 Prinsip Kerja AC

Prinsip kerja AC dapat dibagi 3 bagian :

1. Kerja bahan pendingin, Setelah ke dalam kompresor diisi gas freon , maka gas itu dapat dikeluarkan kembali dari silinder oleh kompresor untuk diteruskan ke kondensor, setelah itu menuju saringan, setelah itu menuju ke pipa kapiler dan akan mengalami penahanan. Adanya penahanan ini akan menimbulkan suatu tekanan di dalam pipa kondensor. Sebagai akibatnya gas tersebut menjadi cairan di dalam pipa kondensor. Dari pipa kapiler cairan tersebut terus ke evaporator dan terus menguap untuk menyerap panas. Setelah menjadi gas terus dihisap lagi ke kompresor. Demilian siklus kembali terulang.
2. Kerja Aliran Udara, kerja aliran udara ada 2 bagian yang terpisah yaitu : bagian muka atau bagian depan dan bagian belakang atau bagian yang panas. Bagian depan bagian dari evaporator merupakan bagian dingin, dimana fan menghembuskan udara meniup evaporator sehingga udara yang keluar dari bagian depan udara dingin. Sedangkan bagian belakang fan meniup kondensor untuk mendinginkan sehingga udara yang keluar udara panas dari kondensor.
3. Kerja Alat-alat Listrik, Alat-alat listrik dari AC adalah bagian-bagian yang paling banyak variasinya dan paling banyak menimbulkan gangguan-gangguan. Pada prinsipnya dapat dibagi dalam 2 bagian : fan motor dan kompresor dengan alat – alat pengaman dan pengaturnya.


KONTAKTOR


Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik.

Prinsip Kerja

Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

kontaktor

Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.

Karakteristik

Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.

Aplikasi

Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :
a.Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.
b.Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.
c.Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara otomatis.
d.Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat peka.
e.Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.
f.Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.
g.Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic Controller (PLC).


Tipe kabel untuk instalasi rumah


Dari blogstats saya lihat banyak teman-teman yang mencari tahu tipe kabel untuk instalasi rumah. Kabel instalasi rumah yang dipakai adalah jenis kawat tembaga, bukan kabel serabut. Kabel kawat tembaga ini ada beberapa macam, diantara yang umum dipakai adalah tipe kabel NYA, NYM dan NYY. Keterangan masing-masin kabel sebagai berikut:

1. NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.


Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

2. NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.


3. NYY : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.


Tips Merawat Instalasi Listrik di Rumah


Dalam penyambungan listrik, kabel yang terpasang di Tiang Jaringan Tegangan Rendah (JTR), kabel Sambungan Rumah (SR) sampai ke Alat Pembatas dan Pengukur (APP - terdiri dari KWH Meter dan MCB atau Mini Circulate Breaker) adalah asset milik PLN. Sedangkan rangkaian kabel yang terpasang sebagai Instalasi Listrik rumah/bangunan adalah asset milik pelanggan.

Tips berikut akan membantu Anda untuk ikut peduli dan turut memelihara Instalasi Listrik :

1. Pastikan Instalasi Listrik di rumah/bangunan milih Anda telah terpasang dengan tepat, benar dan aman serta menggunakan material listrik yang terjamin kualitasnya dan sesuai kapasitasnya.
2. Lakukan pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali untuk memastikan apakah instalasi listrik msaih layak untuk digunakan atau perlu direhabilitasi.
3. Jika instalasi listrik telah terpasang lebih dari 5 (lima) tahun, sebaiknya perlu untuk direhabilitasi. Hal ini untuk menjaga agar instalasi listrik tetap layak dipergunakan dan mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Pergunakan peralatan rumah tangga elektronik yang disesuaikan dengan daya tersambung dan kapasitas/kemampuan kabel instalasi listrik yang terpasang.
5. Jika ingin memasang, merehabilitasi atau memeriksa instalasi listrik, sebaiknya menggunakan jasa instalatir yang resmi terdaftar sebagai anggota AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia). Informasi tentang Instalatir Listrik dapat menghubungi kantor PLN terdekat.

Tips Mencegah Bahaya Listrik

1. Jangan menumpuk stop kontak pada satu sumber listrik.
2. Gunakan pemutus arus listrik (Sekering) yang sesuai dengan daya tersambung, jangan dilebihkan atau dikurangi.
3. Kabel-kabel listrik yang terpasang di rumah jangan dibiarkan ada yang terkelupas atau dibiarkan terbuka.
4. Jauhkan sumber-sumber listrik seperti stop kontak, saklar dan kabel-kabel listrik dari jangkauan anak-anak.
5. Biasakan menggunakan material listrik, seperti kabel, saklar, stop kontak, steker (kontak tusuk) yang telah terjamin kualitasnya dan berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia) / LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) / SPLN (Standar PLN).
6. Pangkaslah pepohonan yang ada di halaman rumah jika sudah mendekati atau menyentuh jaringan listrik.
7. Hindari pemasangan antene televisi terlalu tinggi sehingga bisa mendekati atau menyentuk jaringan listrik.
8. Gunakan listrik yang memang haknya, jangan mencoba mencantol listrik, mengutak-atik KWH Meter atau menggunakan listrik secara tidak sah.
9. Biasakan bersikap hati-hati, waspada dan tidak ceroboh dalam menggunakan listrik.
10. Jangan bosan-bosan untuk mengingatkan anak-anak kita agar tidak bermain layang-layang di bawah/dekat jaringan listrik.

Bisa ditambahkan disini adalah pemasangan ELCB (earth leakage circuit breaker) yang sekarang telah banyak digantikan dengan GFI (ground fault interrupter) atau RCD (residual-current device). Piranti ini fungsinya untuk memutuskan hubungan apabila ada kebocoran arus listrik atau apabila ada orang yang tersengat listrik. Kebanyakan piranti ini dipasang di kamar mandi (stop kontak untuk hair dryer atau electric shaver/pencukur kumis) atau service room (tempat mesin cuci), yang pada umumnya memiliki lantai basah.

Selain daripada itu, apabila memiliki rumah baru maka lebih baik meminta untuk dipasang instalasi listrik dengan sistem 3 kabel. Karena ini akan memastikan bahwa peralatan listrik anda akan memiliki pembumian/grounding yang benar. Pernahkan anda terasa kesetrum ketika memegang lemari es? Ini kemungkinan karena instalasi listrik di rumah anda tidak memakai sistem 3 kabel.

Sabtu, 03 April 2010

Bahasa Nias Terancam Punah ?

Bahasa Nias Terancam Punah ?

Pada suatu kesempatan berkunjung ke Nias tahun 2009 Di suatu kecamatan, saya berbicara di depan masyarakat sebuah desa dalam sebuah pertemuan. Karena masyarakat yang hadir kebanyakan adalah orang tua-tua dan tidak memahami Bahasa Indonesia dengan baik, saya putuskan untuk berbicara dalam Bahasa Nias, Li Niha atau Li Nono Niha.

Belum begitu lama saya berbicara, saya mulai menyadari betapa terbatasnya kosa kata Li Niha yang saya kuasai, dan begitu susahnya mengungkapkan sesuatu yang ingin saya katakan dalam Li Niha yang baik dan benar. Maka pembicaraan saya akhirnya berlangsung dalam dua bahasa: Li Niha dan Bahasa Indonesia secara campur baur. Begitu saya mendapat kesulitan menemukan kata atau ungkapan yang tepat, saya segera beralih ke kata atau ungkapan dalam Bahasa Indonesia. Pembicaraan yang saya jadwalkan semula berlangsung sekitar 15 menit akhirnya terpaksa "molor" menjadi kurang lebih 30 menit; bukan karena menarik, melainkan karena begitu banyak waktu yang saya habiskan untuk memikirkan apa yang harus saya sampaikan dalam Li Nono Niha. Inilah salah satu pengalaman yang begitu "menyiksai" dalam hidup saya.

Pengalaman yang tidak mengenakkan semacam itu tentu saja dialami oleh banyak orang Nias yang lama tinggal atau bahkan lahir di daerah perantauan, kalau kembali atau berkunjung ke kampung halamannya di Nias.

Berkaitan dengan ini ada anggapan masyarakat di desa-desa di Nias bahwa tidak jarang orang Nias yang berkunjung ke kampung halamannya dari tempat jauh akan bertingkah yang "aneh-aneh". Dalam berkomunikasi dengan orang-orang di desanya mereka menggunakan sebanyak mungkin kata-kata bahasa Indonesia atau bahasa daerah suku lain dalam pembicaraannya. Hal ini ada benarnya, sekurang-kurangnya begitu yang saya amati baik secara langsung maupun dari informasi yang diberikan oleh sejumlah warga desa di Nias setiap kali saya berkunjung ke Nias.

Misalnya saja, ada yang baru meninggalkan kampung halamannya selama 3 hingga 6 bulan, lalu ketika kembali, bercerita dengan orang-orang di kampungnya dalam bahasa Nias dengan logat yang dibuat-buat, meniru-niru logat para pendatang di Nias, dan dengan menggunakan sebanyak mungkin kata-kata bahasa Indonesia atau daerah lain. Terhadap orang semacam ini memang ada sindiran khas masyarakat Nias: Tenga ha li khöda zolifu ia, olifu göi ia lala ba hele ba lala-lalania ba wangai gitö. (Bukan hanya bahasa Nias yang dilupakannya, jalan ke pancuran dan jalan ke kebun karet pun dia sudah tidak ingat lagi.)

Namun kuranglah adil apabila orang-orang Nias yang lama di perantau seperti saya dikelompokkan ke dalam kategori terakhir yang saya lukiskan di atas. Orang-orang Nias di perantauan dalam percakapannya sehari-hari tentu akan jarang memakai Li Nono Niha, kecuali kalau yang bersangkutan memang berada di daerah perantauan yang sebagian besar penduduknya orang-orang dari Nias. Akan tetapi semakin jauh daerah perantauannya dari Nias, semakin besar kemungkinan yang bersangkutan makin jarang berbicara dalam Li Niha. Hal ini lebih serius lagi apabila yang bersangkutan menikah dengan orang dari suku lain. Sejalan dengan keterbukaan dalam berbagai aspek kehidupan, hal terakhir ini tidak jarang terjadi dan bahkan semakin menjadi kecenderungan umum.

Ditinjau dari segala aspek non-budaya, hal itu membawa banyak hal yang positif; akan tetapi akibat sampingan dari aspek budaya ialah: makin berkurangnya generasi muda Nias yang mengenal budaya, khususnya bahasa Nias. Dan ini berarti: bahasa Nias akan menjadi bahasa yang semakin kecil jumlah petuturnya. Dan pada suatu masa kelak tidaklah mustahil Li Niha punah, atau sekurang-kurangnya, ia tidak lagi dipakai sebagai alat komunikasi oleh orang-orang yang menamakan dirinya Ono Niha.

Selain hal yang dikemukakan di depan, ada beberapa hal lain mengapa bahasa Nias dikuatirkan bisa punah. Bagi kebanyakan orang Nias, menguasai bahasa Nias mungkin bukan merupakan sebuah kebanggaan. Di masa menjelang remaja, ketika masih tinggal di Nias, saya banyak melihat orang Nias yang menjadi korban ketakmampuan berbahasa Indonesia: ketika mereka berurusan dengan pengadilan (urusan tanah, utang-piutang, dsb.), dengan aparat keamanan, ketika mereka mengurus akte perkawinan, atau ketika mereka membeli barang di toko-toko di Gunung Sitoli.

Pengalaman pahit semacam ini cenderung memberi kesan bagi mereka bahwa menguasai dan berbicara dalam Li Nono Niha ternyata tidak membawa manfaat, bahkan tidak jarang merugikan. Hal ini menyebabkan mereka tak begitu risau apabila anak-anak mereka tak menguasai atau tak mampu berbicara dalam Li Nono Niha. Gejala ini dengan mudah dapat diamati di daerah Gunung Sitoli dan sekitarnya, di mana para orang tua lebih senang berkomunikasi dengan anak-anak mereka dalam Bahasa Indonesia ketimbang dalam Li Nono Niha.

Kalau kita amati (hal ini memang masih menuntut penelitian khusus), ada hubungan terbalik antara penguasaan bahasa Nias dengan tingkat kemajuan ekonomi masyarakat Nias. Artinya semakin mapan seseorang dalam bidang ekonomi, semakin kecil atau berkurang kemampuannya berbahasa Nias. Hal ini kiranya dapat dijelaskan sebagai berikut. Orang-orang yang meninggalkan kampung halaman untuk mencari nafkah di rantau, dalam keseharian mereka pada umumnya lebih sering berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang non-Nias.

Bagi para perantau ini, kebutuhan untuk menguasai bahasa lain (bahasa daerah suku lain, bahasa Indonesia atau bahasa asing) semakin penting. Ini diiringi dengan semakin kecilnya kesempatan bagi mereka (dan keluarganya) untuk berbicara dalam Bahasa Nias. Anak-anak yang lahir dari keluarga ini tidak lagi "terekspose" dengan lingkungan komunikasi dalam Li Niha. Orang-orang Nias yang tetap tinggal di Nias yang relatif mapan secara ekonomis juga akan cenderung menggunakan Bahasa Indonesia apabila berkomunikasi dengan anak-anak mereka yang masih dalam usia sekolah.

***
Dalam suatu komunikasi saya lewat internet dengan Doug Whalen staf Endangered Language Fund, Department of Linguistics, Yale University, USA, saya mempertanyakan kriteria mereka menentukan masuk tidaknya suatu bahasa dalam kategori terancam kepunahan. Dijawabnya sebagai berikut:

Even the languages with large numbers of speakers can be endangered if the children do not continue to use it. If we had to pick one number to rank languages for endangerment, I would choose the percentage of time that teenagers in the community use the language.

(Bahasa dengan jumlah petutur yang besar sekalipun akan terancam punah apabila anak-anak tidak terus menggunakannya. Apabila kita harus memilih satu angka untuk mengurutkan bahasa-bahasa berdasarkan resiko kepunahannya, saya akan memilih persentase waktu penggunaan bahasa itu oleh anak-anak remaja dalam masyarakat tersebut).


Dalam pengantar bukunya yang berjudul "Hoho Manömanö Nono Niha So'atumbukha Moroi ba Pancasila", S.W. Mendröfa (Ama Rozaman) mengungkapkan kekuatiranya akan kemungkinan punahnya Li Nono Niha dalam waktu yang tidak terlalu lama sebagai berikut:

"Andrö na taŵa'ö tödöda, te mato samuza ma mendrua alahoitö tö mifönada andre, ba alai na hatö niha sagatua zangila fahuhuo ba Li Nono Niha. Sarara sa göi, wa na taya li ba zi sambua faosatö soi, itugu taya manö göi sa'ae dania döi waosatö soi andrö. Na taya Li Nono Niha, ba sarara sa'ae wa lö dania laŵa'ö ONO NIHA da'ö!, me lö sa'ae ö'ila li Nono Niha. Lö ta'ila hadia dania labe'e töi soi si mane da'ö, me lö mu'ila mu'ungoi, hadia ngafu li salua baehania ero fahuhuo."

(Terjemahan bebas: Maka kita katakan, barangkali dalam satu atau dua generasi mendatang ini, jangan-jangan tinggal orang tua-tua yang bisa berbicara dalam Bahasa Nias. Sesungguhnya, apabila bahasa suatu rumpun bangsa lenyap, maka lenyap pulalah nama rumpun bangsa itu. Jika Bahasa Nias lenyap, maka sesungguhnya orang lain tidak memanggil kita "Mereka ONO NIHA - ORANG NIAS !", karena kita tidak mampu berbicara dalam Bahasa Nias. Entah bagaimana mereka menamakan atau memanggil kita kelak, karena kita tidak dapat menelusuri dalam rumpun bahasa apa kita berbicara.)

Dari uraian singkat di depan jelaslah bahwa apa yang dikuatirkan oleh S.W. Mendröfa bisa menjadi kenyataan. Dan sebenarnya telah berada dalam proses mulai menjadi kenyataan. Mau bukti ? Lihatlah sampul-sampul kaset lagu-lagu daerah Nias. Di sana Anda akan menemukan bahasa Nias dalam bentuknya yang paling "menyedihkan": penulisan kata-kata yang tak benar, pengabaian karakter-karakter khas dalam kata-kata Bahasa Nias seperti ö dan ŵ dan lain sebagainya. Tetapi yang lebih menyedihkan lagi ialah bahwa kita membiarkan semuanya itu terjadi.

Bahasa adalah sebuah identitas, sama seperti nama atau marga yang melekat pada diri seseorang. Hilangnya sebuah identitas berarti hilangnya sebuah "tanda pengenal". Li Niha adalah "tanda pengenal alamiah" kita, Ono Niha, yang seharusnya kita pelihara dan tumbuh-suburkan.

Oleh sebab itulah Nias Portal menyediakan ruang khusus, tempat di mana kita secara bersama-sama berbagi pendapat dan informasi mengenai Li Niha.

Informasi terkait:

  1. Bagi yang berminat melakukan usaha pelestarian bahasa, ada tawaran dana dari Endangered Language Fund untuk tahun 2003. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh di situs terkait (klik link di atas.
  2. Dalam Website Rosetta Project dapat dilihat halaman pertama dari Kitab Kejadian - Perjanjian Baru dalam Bahasa Nias (Genesis Text).
  3. Tata bahasa Nias Selatan (a grammar of Nias Selatan) ? Ya, Bahasa Nias Selatan kini telah memiliki tata bahasa dalam bentuk tesis doktoral dari peneliti linguistik Dr. Lea Brown yang kini bekerja di Department of Linguistics, Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, Leipzig, Germany.
  4. Informasi yang disajikan pada butir (1) hingga (3) muncul sebagai produk komunikasi tak langsung penulis lewat email dengan Dr. Paul S. Frank, Vice President for Academic Affairs SIL International. SIL adalah sebuah organisasi yang bekerja di bidang bahasa-bahasa yang kurang dikenal (world's lesser-known languages). Dr. Paul S. Frank telah banyak membantu menyebarluaskan informasi tentang Bahasa Nias.

Li Niha – Hakekat Budaya, Tradisi Dan Sejarah Masyarakat Nias



By nias

Bagi sebagian orang Nias, belajar, menggunakan, dan mencintai Li Niha, sebuah warisan asli para leluhur dari etnik yang menamakan diri Ono Niha bukanlah merupakan sebuah kebanggaan. Ini tentu terkait langsung dengan pengalaman dan keseharian mereka bergulat dengan kehidupan – ketika mereka mengurus surat-surat di kantor-kantor pemerintah, berurusan dengan pengadilan, berbelanja di toko-toko, atau ketika mereka harus mencari nafkah di daerah lain. Dalam interaksi mereka dengan dunia luar, Li Niha kelihatannya kehilangan relevansinya sama sekali.

Menghabiskan banyak waktu, tenaga dan memfokuskan pikiran untuk menyelidiki seluk-beluk sebuah rumpun bahasa dari sebuah suku bangsa yang kecil, tentulah bukan pekerjaan yang menarik bagi banyak orang. Sementara kalangan bahkan menilai pekerjaan semacam itu sebagai sebuah “langkah mundur” di tengah-tengah proses “globalisasi” dari hampir semua aspek kehidupan.

Lantas mengapa seorang Dr Lea Brown menaruh minat yang begitu besar kepada topik yang tidak begitu menarik ini ? E. Halawa dari Nias Portal mendapat kesempatan mewawancari Dr. Lea Brown, seorang peneliti bahasa dan kini bekerja di Department of Linguistics Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, Leipzig, Jerman. Dr. Lea Brown menulis disertasi doktoralnya tentang bahasa Nias Selatan berjudul: ‘A Grammar of Nias Selatan’. Wawancara dilakukan secara tertulis dalam Bahasa Inggris melalui email. Berikut adalah hasil wawancara Nias Portal dengan Dr. Lea Brown (eh).

Dr Lea Brown, sejak kapan Anda mulai “jatuh cinta” dengan Nias, khususnya Bahasa Nias ? Mengapa ?

Saya pertama kali mendengar tentang Nias pada tahun 1991 ketika saya berdiskusi dengan Prof. James Fox, seorang antropolog yang bekerja di Indonesia selama lebih dari 25 tahun dan sekarang menjabat Kepala Research School of Pacific and Asian Studies – the Australian National University.

Profesor Fox mengatakan kepada saya bahwa Nias merupakan salah satu dari misteri besar Indonesia. Tipe khas budaya megalitik yang muncul di Nias tidak dikenal di daerah lain mana pun di Indonesia; arsitektur rumah raja-raja di kampung-kampung Nias Selatan agaknya unik. Kebiasaan dan tradisi masyarakat Nias tidak terkait dengan kebiasaan dan tradisi yang terdapat di pulau-pulau tetangga Nias tetapi memiliki banyak keserupaan dengan kebiasaan dan tradisi dari tempat-tempat yang lebih jauh, yang mengindikasikan bahwa masyarakat Nias mungkin berasal dari tempat yang jauh itu. Pertanyaan sekarang adalah: dari mana ? Saat ini, tidak ada seorang pun yang bisa memberikan jawaban. Profesor Fox berpikir bahwa studi tentang bahasa mungkin bisa memberikan indikasi krusial untuk memecahkan misteri ini. Hal ini mungkin akan membantu di masa mendatang ketika bahasa Nias dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain. Saat ini, kajian-kajian saya telah memunculkan misteri-misteri baru, tentang asal-usul Li Niha.

Bisakah Anda menyebutkan “misteri-misteri baru” itu ?

Barangkali misteri terpenting dan yang paling menarik bagi para ahli bahasa adalah ciri khas gramatikal Li Niha yang hingga sekarang tidak dikenal dalam bahasa-bahasa lain di dunia. Ciri khas ini menyangkut cara penandaan kata-kata benda dan kata kerja. Bila Anda membandingkan kalimat-kalimat (1) Ibunu nasu amaguMörö nasu (Anjing tidur) atau (3) Mörö namagu (Ayahku tidur), maka Anda akan melihat bahwa “nasu” dalam kedua kalimat mempunyai bentuk yang sama, sementara kata “ama” mempunyai dua bentuk: “ama” pada kalimat pertama dan “nama” pada kalimat ketiga (dengan penambahan “n” pada awal). Kata-kata benda “nasu” dan “nama” dalam kalimat-kalimat ini dalam ilmu bahasa disebut kasus absolutif (absolutive case) dan kata “ama” dalam kalimat pertama tanpa “n” pada awal kata disebut: kasus ergatif (ergative case). Penandaan kata-kata benda dengan cara ini untuk menunjukkan bahwa kata-kata itu terjadi pada kasus absolutif, sejauh kami ketahui, adalah unik atau khas Li Niha. Dengan kata lain kami belum menemukan ciri khas Li Niha ini dalam bahasa lain.

Selanjutnya, penandaan kata-kata kerja dalam Li Niha juga berbeda dengan yang kami temukan dalam bahasa-bahasa lain. Kata kerja bunu (bunuh) mengalami penandaan untuk menunjukkan siapa yang melakukan pembunuhan (bunyi awal i-), dan kita juga tahu bahwa orang yang membunuh dirujuk oleh kata benda subjek dari kalimat ini: amagu. Sebagaimana baru saja saya sebutkan, amagu adalah dalam kasus ergatif. Jadi bagian awal kata kerja, i-, merujuk pada orang yang sama seperti kata benda dalam kasus ergatif. Akan tetapi kami tidak menemukan penanda i- pada kata kerja mörö (tidur), ketika subjek kalimat adalah dalam kasus absolutif. Dengan kata lain, tidak terjadi penandaan pada kata kerja ketika subjeknya adalah dalam kasus absolutif. Penandaan hanya terjadi ketika subjek dalam kasus ergatif. Ciri Li Niha inipun sangat jarang ditemukan dalam bahasa-bahasa lain di dunia. Walau ada beberapa bahasa lain yang menandai subjek-subjek ergatif pada kata-kata kerja, akan tetapi bahasa-bahasa tersebut biasanya juga menandai subjek-subjek absolutif pada kata-kata kerja. Nah, ciri khas Li Niha yang menandai kata-kata kerja hanya untuk kata-kata benda dalam kasus ergatif tetapi tidak untuk kasus absolutif merangsang para ahli bahasa untuk melakukan penelitian lebih jauh tentang Li Niha.

Apa sajakah ciri-ciri khas Li Niha ?

Kasus gramatikal khas yang baru saja saya sebutkan di depan barangkali merupakan ciri terpenting dan khas Li Niha. Akan tetapi yang juga menarik perhatian para ahli bahasa adalah basis morfologisnya, yakni, bentuk aktual dari kata-kata itu. Kata-kata nama dan ama, yang kedua-duanya berarti ayah, mempunyai bentuk yang berbeda. Nama mempunyai ekstra “n”. Kehadiran atau ketiadaan “n” ini mengindikasikan sesuatu tentang “ayah” yang dirujuk dalam sebuah kalimat. Sebagai contoh, seorang Nias akan memahami betul perbedaan makna dari kalimat Ibunu amagu dan Ibunu namagu – dalam kalimat pertama ayahku membunuh sesuatu atau seseorang, sementara pada kalimat kedua seseorang membunuh ayahku. Gejala morfologis di mana bunyi awal sebuah kata benda memuat arti gramatikal, dalam ilmu bahasa disebut mutasi awal (initial mutation). Dalam kalimat kedua kita katakan bahwa kata benda ama (ayah) mengalami mutasi, artinya bunyi awal kata benda tersebut mengalami perubahan dari bentuk normalnya. Mutasi dalam kalimat ini menandakan bahwa ayahku bukanlah agen aksi, ayahku dipengaruhi oleh aksi. Ada sejumlah kecil bahasa yang juga mengalami perubahan pada awal kata-kata benda untuk menandakan informasi gramatikal, tetapi bahasa-bahasa tersebut sama sekali tidak terkait dengan Li Niha.

Ciri khas lain dari Li Niha adalah bunyi getaran kedua bibir (bilabial tril). Bunyi yang dimaksud adalah yang terdapat pada awal dan tengah-tengah kata ‘mbambatö’. Bunyi ini merupakan salah satu bunyi eksotik (aneh, tidak biasa) dalam bahasa-bahasa dunia, dan kemunculannyapun hanya pada segelintir kata. Akan tetapi dalam Li Niha, bunyi getaran kedua bibir ini bukanlah sesuatu yang aneh, ini adalah bunyi normal yang biasa ditemukan dalam Li Niha.

Kerja Anda kelihatannya terfokus pada bahasa Nias Selatan. Mengapa ?

Ketika saya mengawali riset saya tentang Li Niha, saya mendapatkan bahwa telah ada beberapa deskripsi tentang tata bahasa dari varietas Nias Utara yang ditulis oleh beberapa misionaris (dalam Bahasa Jerman) sekitar seratus tahun lalu. Akan tetapi deskripsi-deskripsi itu sedikit sekali menyinggung varietas selatan dan tengah dari Li Niha. Dalam telaah pendahuluan saya terhadap varietas utara dan selatan, saya menemukan beberapa perbedaan yang saya anggap bisa menjadi dasar rekonstruksi suatu bahasa yang mungkin pernah dipakai oleh seluruh masyarakat Nias pada suatu waktu di masa lampau. Ketiadaan deskripsi varietas selatan dan perlunya deskripsi ini untuk merekonstruksi suatu protobahasa yang lebih awal, serta keinginan untuk menyelidiki lebih jauh petunjuk-petunjuk potensial tentang asal-usul Li Niha mempengaruhi keputusan saya untuk memfokuskan penelitian saya pada varietas Nias Selatan.

Ada sementara kalangan yang berpendapat bahwa Li Niha tengah menuju proses kepunahan. Generasi Muda Nias, terutama yang tinggal di luar Nias, tidak lagi menggunakan Li Niha sebagai alat komunikasi mereka. Apa pendapat Anda tentang ini ?

Sangat wajar bahwa anak-anak muda ingin mahir berbahasa Indonesia agar kesemepatan terbuka lebar bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Adalah juga hal yang sangat terpuji bahwa para orang tua mendorong anak-anak mereka menggunakan bahasa Indonesia sebisanya. Kalau Anda berbicara dalam bahasa yang digunakan oleh mayoritas penduduk, maka Anda akan bisa berkomunikasi dengan banyak orang ketimbang kalau Anda hanya berbicara dalam bahasa Anda sendiri. Hal ini tentu saja hal yang baik untuk setiap orang.

Akan tetapi kita mengetahui dari penelitian-penelitian terhadap banyak komunitas di dunia yang telah “punah” bahasanya bahwa orang-orang dari kelompok minoritas yang tidak mahir berkomunikasi dalam bahwa nenek moyangnya cenderung merasa disingkirkan di antara budaya mayoritas dan mengalami hilangnya jati diri, dan baru menyadari sesudah terlambat bahwa mereka tidak lagi memiliki ciri khas atau kekhususan yang ada dalam bahasa mereka yang telah punah itu. Setiap bahasa memberikan gambaran individual akan dunia di mana suatu masyarakat hidup. Setiap bahasa mempunyai kata-kata khusus untuk menggambarkan berbagai kebiasaan, tradisi, kepercayaan, sejarah dan artefak-artefak budaya dari masyarakat pemakai bahasa itu. Mengetahui arti dari kata-kata ini dan menggunakannya dalam bahasa menciptakan ikatan kepemilikan pada komunitas yang hanya terdiri dari orang-orang yang dapat menggunakan kata-kata itu secara baik. Tidak ada bahasa lain di dunia yang sama dengan bahasa Anda. Bahasa Anda mencirikan Anda sebagai pemilik budaya Anda. Bahasa Anda membawa hakekat dari budaya, kebiasaan, tradisi dan sejarah Anda. Walaupun penting bagi anak-anak muda Nias menguasai Bahasa Indonesia secara mahir, saya beranggapan akan sangat memalukan apabila mereka tidak melanjutkan penggunaan bahasa mereka sendiri (Li Niha) di rumah dan meneruskan kekayaan dan keunikan budaya Nias itu kepada anak-anak mereka.

Bisakah Anda berikan kesan umum Anda tentang masyarakat dan budaya Nias ?

Orang-orang Nias yang saya jumpai memberikan kesan yang sangat baik. Dari berbagai perbincangan dengan teman-teman dan kolega saya orang Nias, saya merasa bahwa kami memiliki pemikiran dan perasaan yang sama tentang kehidupan; kami berbicara tentang pikiran dan perasaan, tentang tabiat dan pengalaman manusia dengan cara yang sama. Meskipun kita datang dari latar belakang budaya yang berbeda, menurut saya perbedaan budaya menjadi minimal pengaruhnya dalam cara manusia menghadapi kesehariannya.

Sulit bagi saya berbicara banyak tentang budaya Nias. Menurut saya, hal yang kita sebut “budaya” terbawa dalam pikiran kita, diekspresikan dalam percakapan kita dan muncul dalam tingkah-laku kita. Dalam banyak kasus, budaya itu tidak terlihat oleh seseorang yang datang dari luar. Yang saya maksudkan dengan ini ialah bahwa tingkah laku seseorang, percakapannya, penampilannya, gerak-geriknya, bisa saja tidak kelihatan tak biasa bagi orang luar, namun sangat bermakna bagi seseorang yang berasal dari lingkungan budaya yang sama. Memahami implikasi budaya dari sesuatu yang dilakukan atau dikatakan oleh seseorang bisa begitu sulit bagi seorang non-Nias. Oleh sebab itulah saya mengatakan bahwa saat ini saya tidak banyak mengetahui tentang budaya Nias, dan karenanya saya tidak bisa memberikan komentar tentang itu. Akan tetapi saya telah membaca banyak tentang kebiasaan dan tradisi Nias dan bagaimana masyarakat Nias hidup seabad yang lalu. Peradaban Nias, kebiasaan-kebiasaan dan tradisinya sebagaimana dideskripsikan oleh para etnolog dari abad kesembilanbelas dan awal abad keduapuluh sangat memukau. Berbagai cerita yang saya dengan dari penutur cerita di Nias Selatan and cerita yang saya baca dari koleksi Pastor Johannes mengisahkan berbagai peristiwa dalam sejarah Nias yang benar-benar menakjubkan. Barangkali bagi sementara kalangan sangat mengecewakan bahwa begitu banyak kebiasaan dan tradisi lama kini telah hilang. Tetapi yang melegakan ialah masih tersedianya berbagai deskripsi tentang banyak pesta dan upacara, kebiasaan dan artefak serta sejarah-sejarah leluhur bagi yang berminat membacanya. Deskripsi-deskripsi ini merupakan hasil kerja keras Pastor Johannes yang merekam begitu banyak teks selama lebih kurang duapuluh tahun terakhir. Dan juga, sekurang-kurangnya, beberapa nyanyian dan tarian yang indah masih dipertunjukkan pada berbagai kesempatan.