Rabu, 17 Maret 2010

PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM

MODUL 1
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM

Kegiatan Belajar 1
Pengertian dan Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan

1. Secara lebih khusus, inti kurikulum adalah pengalaman belajar, bukan sekadar mempelajari mata pelajaran, dan yang terpenting adalah memperoleh pengalaman kehidupan.
2. Dalam proses penjabarannya, suatu kurikulum tidak terlepas dari tujuan, isi, proses pembelajaran, dan evaluasi.
3. Fungsi kurikulum bagi guru adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran.
4. Antara kurikulum dengan buku teks terjadi hubungan timbal balik, di mana antara satu dengan yang lain saling menunjang.
5. Langkah-langkah dalam mengembangkan kurikulum adalah menentukan tujuan, menetapkan isi, merumuskan proses pembelajaran, dan memberikan penilaian kurikulum (evaluasi).

Kegiatan Belajar 2
Landasan dan Tingkatan dalam Pengembangan Kurikulum

1. Pada umumnya dalam membina kurikulum kita berpegang pada asas-asas berikut.
1. Asas filosofis, berkenaan dengan filsafat dan tujuan pendidikan.
2. Asas psikologis, berkenaan dengan psikologi belajar dan psikologi anak.
3. Asas sosiologis, berkenaan dengan keadaan sosial budaya masyarakat.
4. Asas organisatoris, berkenaan dengan bentuk organisasi kurikulum.
2. Prinsip-prinsip yang dianut dalam mengembangkan kurikulum antara lain:
1. berorientasi pada tujuan,
2. kontinuitas,
3. fleksibilitas, dan
4. integritas.
3. Lima hal yang harus dilakukan guru dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat operasional adalah:
1. mengembangkan Tujuan Instruksional Khusus atau Tujuan Pembelajaran Khusus,
2. mengembangkan cara/alat evaluasi,
3. merumuskan bahan,
4. menentukan bentuk kegiatan pembelajaran, dan
5. melaksanakan program.

MODUL 2
: KECERDASAN GANDA (MULTIPLE INTELLIGENCES)

Kegiatan Belajar 1
Pengertian dan Jenis-jenis Kecerdasan Ganda

1. Pada dasarnya semua orang cerdas, tergantung pada jenis inteligensi mana mereka mengasah kecerdasannya, karena semua orang memiliki struktur otak yang sama.
2. Setiap jenis inteligensi atau kecerdasan tidak berdiri sendiri. Setiap jenis kecerdasan saling terkait satu sama lain.
3. Kecerdasan seseorang dapat hilang sejalan dengan kerusakan otak, baik karena sakit ataupun kecelakaan.

Kegiatan Belajar 2
Cara Meningkatkan Kecerdasan

1. Kecerdasan adalah sehimpunan kemampuan dan keterampilan. Kecerdasan dapat ditingkatkan dengan cara belajar yang mengembangkan kemampuannya secara penuh.
2. Cara baru dalam melihat kecerdasan adalah dengan mengidentifikasi pendekatan yang dilakukan dalam mempelajari isi/materi/subjek pelajaran.
3. Jika suatu jenis kecerdasan ditingkatkan maka materi kecerdasan lain yang terkait akan ikut meningkat.
4. Jika orang mampu menggunakan inteligensi/kecerdasannya yang paling kuat maka mereka akan menemukan bahwa belajar itu mudah dan menyenangkan. Orang seperti inilah yang dikatakan cerdas.
5. Prinsip kerja otak sama dengan prinsip kerja otot. Semakin banyak dilatih, semakin berkembang, semakin sedikit dilatih, semakin lemah kemampuannya.

MODUL 3
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar 1
Hakikat Motivasi Belajar

Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar. Teori behaviorisme menjelaskan motivasi sebagai fungsi rangsangan (stimulus) dan respons, sedangkan apabila dikaji menggunakan teori kognitif, motivasi merupakan fungsi dinamika psikologis yang lebih rumit, melibatkan kerangka berpikir siswa terhadap berbagai aspek perilaku.

Berdasarkan sumber penyebabnya motivasi dikategorikan menjadi motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Sumber motivasi intrinsik adalah minat, kesenangan, kebutuhan yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan motivasi ekstrinsik sangat tergantung pada faktor luar sebagai konsekuensi perilaku. Guru dapat melakukan tindakan atau kegiatan untuk mengubah motivasi siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar.

Kegiatan Belajar 2
Peran Motivasi dalam Proses Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin. Motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar siswa.

Peranan guru untuk mengelola motivasi belajar siswa sangat penting, dan dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas belajar yang didasarkan pada pengenalan guru kepada siswa secara individual.

Berbagai faktor yang mempengaruhi motivasi dapat dijelaskan dengan menggunakan berbagai teori, di antaranya Maslow dengan hierarki kebutuhannya, kebutuhan untuk berprestasi, teori atribusi, dan model ARCS. Berbagai faktor yang dijelaskan perlu dipahami dan dipertimbangkan dalam merancang kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Belajar 3
Lingkungan Belajar yang Memotivasi Proses Belajar Siswa

Usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa memerlukan kondisi tertentu yang mengedepankan keterlibatan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Sejauh mungkin siswa perlu didorong untuk mampu menata belajarnya sendiri dan menggunakan interaksi antarpribadi dengan teman dan guru untuk mengembangkan kemampuan kognitif/intelektual dan kemampuan sosial. Di samping itu, keterlibatan orang tua dalam belajar siswa perlu diusahakan, baik berupa perhatian dan bimbingan kepada anak di rumah maupun partisipasi secara individual dan kolektif terhadap sekolah dan kegiatannya.

MODUL 4
BELAJAR MELALUI PENGALAMAN(EXPERIENTIAL LEARNING)

Kegiatan Belajar 1
Pengertian dan Model-model Belajar melalui Pengalaman

1. Belajar melalui pengalaman (experiential learning) mengacu pada proses belajar yang melibatkan siswa secara langsung dalam masalah atau materi yang sedang dipelajari.
2. Berdasarkan konsep belajar melalui pengalaman, segala aktivitas kehidupan yang dialami individu merupakan sarana belajar yang dapat menciptakan ilmu pengetahuan.
3. Model "Action Research and Laboratory Training" yang dikemukakan oleh Lewin mengemukakan bahwa belajar, perubahan, dan pertumbuhan terjadi melalui penghayatan pengalaman sekarang-dan-di sini, yang diikuti oleh pengumpulan data dan observasi terhadap pengalaman serta analisis data. Hasil dari analisis data inilah yang digunakan untuk memperbaiki pengetahuan dan memilih pengalaman baru.
4. J. Dewey mengemukakan bahwa belajar merupakan proses dialektis yang mengintegrasikan pengalaman dengan konsep, observasi, dan tindakan.
5. Piaget mengemukakan bahwa belajar merupakan siklus interaksi antara individu dengan lingkungan, dengan unsur pokok terletak pada interaksi yang menguntungkan antara proses akomodasi konsep terhadap pengalaman nyata dengan proses asimilasi pengalaman terhadap konsep yang dimiliki.

Kegiatan Belajar 2
Modus dan Karakteristik Belajar melalui Pengalaman

1. Proses belajar melalui pengalaman mencakup 4 modus belajar adaptif, yaitu pengalaman konkret, observasi reflektif, konseptualisasi abstrak, dan eksperimentasi aktif.
2. Dalam keempat modus belajar tersebut terdapat dua dimensi yang berbeda, yaitu penangkapan atau pemahaman pengalaman (dimensi prehension) dan pengubahan atau pengolahan pengalaman (dimensi transformasi).
3. Empat bentuk pengetahuan yang dihasilkan dari keempat modus belajar dengan dua dimensi tersebut adalah pengetahuan divergen, asimilatif, konvergen, dan akomodatif.
4. Karakteristik belajar melalui pengalaman adalah sebagai berikut.
1. Belajar lebih dipersepsikan sebagai proses, bukan sebagai hasil.
2. Belajar adalah suatu proses yang berkesinambungan yang berpijak pada pengalaman.
3. Proses belajar menuntut penyelesaian pertentangan antara modus-modus dasar untuk beradaptasi dengan lingkungan.
4. Belajar merupakan proses adaptasi terhadap dunia luar secara utuh.
5. Belajar merupakan transaksi antara individu dengan lingkungan.
6. Belajar merupakan proses menciptakan ilmu pengetahuan.

MODUL 5
PERAN LINGKUNGAN BELAJAR DAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar 1
Penataan Lingkungan Belajar dalam Pembelajaran

1. Keadaan lingkungan fisik dan psiko-sosial kelas sangat berpengaruh terhadap terciptanya proses pembelajaran yang efektif.
2. Lingkungan fisik kelas yang mempengaruhi lancarnya pembelajaran adalah tatanan ruangan kelas dan isinya.
3. Dalam menata ruangan kelas, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip keleluasaan pandangan (visibility), kemudahan dalam mencapai (accessibility), keluwesan (flexibility), kenyamanan dan keindahan.
4. Dalam menata tempat duduk siswa, guru harus memperhatikan tujuan dan strategi pembelajaran.
5. Persyaratan atau perilaku guru yang dapat menunjang terciptanya hubungan antarsiswa yang baik di kelas, antara lain adalah disukai oleh siswa, memiliki persepsi yang realistik tentang dirinya dan siswanya, akrab dengan siswa dalam batas hubungan guru-siswa, bersikap positif terhadap pertanyaan atau pendapat siswa, serta sabar, teguh, dan tegas.
6. Hubungan antarsiswa yang baik dapat ditingkatkan melalui kegiatan kelompok, baik belajar kelompok maupun bekerja kelompok.

Kegiatan Belajar 2
Peran Guru dalam Kegiatan Pembelajaran

Dalam setiap kegiatan pembelajaran guru dituntut untuk berperan sebagai pengajar (instructor) dan sekaligus sebagai manajer (manager). Kedua peran tersebut saling berkaitan satu sama lain.

Sebagai pengajar, guru dituntut untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Untuk dapat melakukan perannya sebagai pengajar,guru harus:

1. memiliki informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran (sebagai manusia sumber);
2. mampu menyampaikan informasi dengan tepat (sebagai komunikator);
3. mampu mengarahkan kegiatan pembelajaran (sebagai moderator);
4. mampu menilai keberhasilan pembelajaran (sebagai evaluator);
5. mampu membantu siswa mengatasi masalah yang dihadapinya (sebagai pembimbing);
6. mampu mengatur dan memonitor pelaksanaan pembelajaran (sebagai organisator).

Sebagai manajer, guru dituntut untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif bagi pembelajaran sehingga siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Agar siswa termotivasi untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, guru hendaknya:

1. menunjukkan sikap positif terhadap siswa;
2. memberikan tugas atau kegiatan yang bermakna, sesuai, dan menarik bagi siswa;
3. menunjukkan semangat mengajar;
4. menerapkan disiplin secara fleksibel;
5. memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan kelompok;
6. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan self-evaluation;
7. memberikan balikan positif terhadap hasil kerja siswa;
8. memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kebanggaan dari hasil kerjanya.

Keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan guru dalam melakukan kedua peran tersebut secara utuh.

MODUL 6
PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Remedial

Kegiatan remedial adalah kegiatan yang ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Sesuai dengan pengertiannya, tujuan kegiatan remedial ialah membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku.

Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, fungsi kegiatan remedial adalah:

1. memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar guru (fungsi korektif);
2. meningkatkan pemahaman guru dan siswa terhadap kelebihan dan kekurangan dirinya (fungsi pemahaman);
3. menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa (fungsi penyesuaian);
4. mempercepat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran (fungsi akselerasi); dan
5. membantu mengatasi kesulitan siswa dalam aspek sosial-pribadi (fungsi terapeutik).

Perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa terletak pada pendekatan yang digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan remedial direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan individu atau kelompok siswa. Sedangkan pembelajaran biasa menerapkan pendekatan klasikal, baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaannya.

Kegiatan remedial dapat dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran biasa untuk membantu siswa yang diduga akan mengalami kesulitan (preventif); setelah kegiatan pembelajaran biasa untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar (kuratif); atau selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran biasa (pengembangan).

Dalam melaksanakan kegiatan remedial guru dapat menerapkan berbagai metode dan media sesuai dengan kesulitan yang dihadapi dan tingkat kemampuan siswa serta menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki siswa.

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam kegiatan remedial adalah:

1. analisis hasil diagnosis kesulitan belajar,
2. menemukan penyebab kesulitan,
3. menyusun rencana kegiatan remedial,
4. melaksanakan kegiatan remedial, dan
5. menilai kegiatan remedial.

Kegiatan Belajar 2
Kegiatan Pengayaan

Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok cepat agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya.

Kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang dilaksanakan sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal.

Tugas yang dapat diberikan guru pada siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan di antaranya adalah memberikan kesempatan menjadi tutor sebaya, mengembangkan latihan praktis dari materi yang sedang dibahas, membuat hasil karya, melakukan suatu proyek, membahas masalah, atau mengerjakan permainan yang harus diselesaikan siswa. Apapun kegiatan yang dipilih guru, hendaknya kegiatan pengayaan tersebut menyenangkan dan mengembangkan kemampuan kognitif tinggi sehingga mendorong siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan.

Dalam memilih dan melaksanakan kegiatan pengayaan, guru harus memperhatikan:

1. faktor siswa, baik faktor minat maupun faktor psikologis lainnya,
2. faktor manfaat edukatif, dan
3. faktor waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar